Thursday, November 18, 2010

Ghost Whisperer (season 5) episode Dead To Me


"People who understand is they who know how to get through it."

David Julian Hirs as Brian in Ghost Wishperer episode Dead To Me
Brian    : "Your life means so much to me.." 
Madison: "So what I want with my dead." 
Brian    : (tears on his eyes) "Sweetheart..I'm gonna miss you everysingle day of  my  life... I love you." 
Madison: (coming towards Brian and touching her dad's hand right on his chest)"I love you too.."

David Julian Hirs as Brian and Mary Matilyn Mouser as Madison in Ghost Whisperer episode Dead To Me

Episode Dead To Me adalah salah satu episode yang paling berkesan bagi saya dari serial Ghost Whisperer.
Dead to Me bercerita tentang bagaimana Melinda Gordon (Jennifer Love Hewitt) -tokoh sentral serial ini yang mampu berkomunikasi dengan arwah- berusaha menolong Prof.Avery (Margaret Cho) yang dihantui oleh arwah tunangannya yang meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil, Curtis.
Anehnya, selama berusaha menyelidiki hal apa yang membuat arwah Curtis melum mampu menyebrang ke dunia lain, sering terlibat dalam situasi yang mempertemukannya dengan Brian secara tidak sengaja.
Ternyata, belakangan diketahui bahwa arwah yang mengikuti Avery bukanlah arwah Curtis, melainkan arwah Madison, putri Brian yang juga meninggal dalam kecelakaan yang menewaskan Curtis.
Madison melihat bahwa sejak kecelakaan itu baik Avery maupun Brian sering berselisih jalan setiap mereka datang ke jalan raya, lokasi terjadinya kejadian tersebut untuk mengenang orang yang mereka cintai.
Selain itu, di luar dugaan mereka juga memiliki hobi dan kebiasaan yang sama sehingga Madison kerap berusaha mempertemukan mereka agar ayahnya tidak menutup diri lagi.

Lima menit terakhir dari episode ini penuh dengan kejutan mengharukan.
Saya tadinya sempat ngeri melihat papan Ouija yang tiba-tiba bergerak dan arwah Madison yang mengikuti Prof. Avery dengan pandangan kosong, sejak adegan-adegan awal.
Pastinya saya menyimpulkan bahwa Madison memiliki such a terrible unfinished bussiness terhadap Prof. Avery.
Dugaan saya sama sekali salah.
Ternyata alasan Madison mengikuti Prof. Avery murni untuk memastikan bahwa ayahnya melakukan pertemuan intens dengan prof. Avery melalui kejadian-kejadian tidak logis yang ia situasikan agar mereka berdua memiliki alasan untuk bertemu.
Beberapa cara yaang Madison agar percomblangan ini berjalan lancar, memang cenderung menegangkan.
Seperti candle light dinner yang telah tersaji tepat ketika Prof. Avery tiba di apartemennya, telepon seluler yang tiba-tiba terlempar dari tangannya dan terjatuh persis di hadapan Brian, hingga DVD The Big Lebowski yang tiba-tiba menyala sendiri.
Ya, yang terakhir itu..jujur membuat saya luar biasa bergidik, karena terlalu mengingatkan pada sebuah film thriller fenomenal yang memiliki tipikal adegan video yang sama..hahaha..untung saat itu saya menontonnya pada siang hari hehehe..^_^
Anyway, di akhir cerita, Madison baru menjelaskan pada Melinda bahwa semua yang ia lakukan itu agar Prof. Avery mengembalikan DVD tersebut ke tempat penyewaan karena ia tahu ayahnya sangat ingin menonton film tersebut tapi film itu selalu terlambat dikembalikan oleh peminjam terakhirnya, yaitu Prof. Avery.
Dan rencana Madison sukses, Prof. Avery dan Brian bertemu di tempat penyewaan DVD, lalu berlanjut pada kencan yang membeberkan kesamaan fakta yang menghubungkan mereka.
Madison terkesan seperti sangat terburu-buru menjodohkan mereka demi mencegah niat ayahnya untuk pindah ke luar kota.

I think the story is quite surprising and impressing.
Komunikasi terakhir antara Madison dan Brian sebelum arwah Madison pergi dengan tenang menuju cahaya dunia lain, sangat mengharukan.
In this story, I found the message that love, really cannot be stopped by death.
Especially love between a daughter and her father.
Sometimes life can surprise you about how far a daughter would go for the best of her father..

1 comment:

  1. “Ghost Whisperer” was recently named as the second “most missed axed show” in a Zap2It poll. I can see why. It truly was a show that had heart, soul, and spirit.

    ReplyDelete